Film Jejek Khalifah Nusantara Dihapus Tengku Zul Berang | Yostanabe
Yostanabe - Film Jejak Khilafah di Nusantara Diblokir, Tengku Zulkarnain Berang ,Film Jejak Khilafah di Nusantara sempat trending topic di Twitter Indonesia. Film ini diputar di kanal YouTube, bertepatan dengan tahun baru Islam 1 Muharam.
Film Jejak Khilafah di Nusantara diinisiasi oleh sejarawan bernama Nicko Pandawa bersama Komunitas Literasi Islam JKDN ditayangkan live di YouTube channel Khilafah Channel pada Kamis (20/8/2019) pukul 09.00 WIB.
Netizen yang meramaikan Twitter dengan tagar tersebut kebanyakan mengajak orang lain untuk turut menonton film itu. Sebagian dari mereka membagikan cuplikan video film tersebut.
Namun film yang disiarkan secara live itu mendadak tidak bisa diakses dengan tulisan “Konten ini tidak tersedia di domain negara ini karena ada keluhan hukum dari pemerintah”.
Film Jejak Khilafah di Nusantara bercerita tentang hubungan Indonesia yang berkaitan dengan khilafah Islamiyah, terutama pada masa Khalifah Utsman.
Film ini disajikan dalam bentuk dokumenter dan diangkat dari data-data otentik yang tercantum di dalam skripsi milik sejarawan Nicko Pandawa.
Pemblokiran Film Jejak Khilafah di Nusantara membuat Wasekjen MUI, Ustaz Tengku Zulkarnain berang.
Ia meminta Presiden Jokowi, Wapres KH Ma’ruf Amin dan Menko Polhukam Mahfud MD untuk menjelaskan alasan pemblokiran film tersebut.
“Dengan ini saya meminta jawaban resmi dari pak @jokowi sebagai Presiden RI, Yai Ma’ruf Amin dan pak @mohmahfudmd: “Apa alasan keluhan pemerintah atas video Jejak Khilafah sebagai sejarah?” Apakah ada hukum negara yang dilanggar?
NKRI negara hukum, tidak boleh sewenang wenang!,” tegas Tengku Zulkarnain melalui akun Twitternya.
Ustaz yang akrab disapa Tengku Zul itu kemudian mengajak para pemuda dan intelektual muslim Indonesia untuk membuat film berjudul ‘Jejak Komunis dan Kebiadabannya’.
“Jika kemudian ada yang mengkaitkan film Jejak Khilafah dengan ISIS dan terorisme, maka tidak ada kata lain yang saya sampaikan melainkan kata tolol, paham? Saya melihat tindakan anti keagamaan semakin panik dan kalap sekarang ini,” pungkas Tengku Zulkarnain.
Kepala Biro Multimedia Divisi Hubungan Masyarakat (Divhumas) Polri Brigjen Budi Setiawan mengajak masyarakat untuk berperan aktif melaporkan konten-konten yang berbau radikal yang tersebar di Media Sosial (Medsos).
Paham Radikalisme dan menjadikan negara Khilafah belakangan disinyalir dikampanyekan secara terselubung di media sosial. Jika tidak dicegah maka ajaran sesat yang ingin mengganti ideologi Pancasila oleh kelompok tertentu, akan mencuci otak rakyat Indonesia yang masih awam soal ideologi ini.
Karena metode ini bisa menjadi salah satu cara untuk menekan Paham radikalisme yang sekarang berkembang melalui pencucian pemikiran sempit.
Pesan tersebut disampaikan Budi dalam diskusi bertajuk Upaya Peran Pers dan Generasi Milenial dalam Membendung Paham Radikalisme.
Video Pilihan
Video Pilihan
Dapatkan Tips Menarik Setiap Harinya!
- Dapatkan tips dan trik yang belum pernah kamu tau sebelumnya
- Jadilah orang pertama yang mengetahui hal-hal baru di dunia teknologi
- Dapatkan Ebook Gratis: Cara Dapat 200 Juta / bulan dari AdSense
Belum ada Komentar untuk "Tengku Zul Berang"
Posting Komentar
Catatan Untuk Para Jejaker