-->

Waspada Syiah

Waspada Syiah
Waspada Dan Mengenali Syiah
Syiah logo
Yostanabe - Populasi Syiah Meningkat Khususnya Timur Tengah Yang Harus Di Waspadai Agar Aliran Semacam ini Tidak Menjamur Di Nusantara ,Syiah berpendapat bahwa Ali Bin Abi Thalib, yaitu sepupu dan menantu Muhammad dan kepala keluarga Ahlul Bait adalah penerus kekhalifaan setelah Nabi Muhammad, yang berbeda dengan khalifah lainnya yang diakui oleh Sunni.

Penganut Syiah biasa dipanggil Syiah Ali, Syiah; Syiya'an (Ø´ِÙŠَعًا) (jamak); Syi'i (شيعي) atau Syi'ite (tunggal)

Jumlah penganut Syiah di Indonesia Ketua Dewan Syura Ikatan Jamaah Ahlul Bait Indonesia (IJABI) Jalaluddin Rakhmat, pernah mengatakan kisaran jumlah penganut Syiah di Indonesia , “Perkiraan tertinggi, 5 juta orang. Tapi, menurut saya, sekitar 2,5 jiwa,” kata Kang Jalal, sapaan Jalaluddin Rakhmat. Pemeluk Syiah, kata Kang Jalal melanjutkan, sebagian besar ada di Bandung, Makassar, dan Jakarta. Selain itu, ada juga kelompok Syiah di Tegal, Jepara, Pekalongan, dan Semarang; Garut; Bondowoso, Pasuruan, dan Madura.
Pengikut Syi’ah jarang shalat jama’ah karena mereka tidak mengakui shalat lima waktu, tapi yang mereka yakini hanya tiga waktu saja.

Pada bulan Ramadhan penganut Syi’ah tidak langsung berbuka puasa setelah Adzan maghrib; dalam hal ini Syi’ah berkeyakinan seperti Yahudi yaitu berbuka puasa jika bintang-bintang sudah nampak di langit, dengan kata lain mereka berbuka bila benar-benar sudah masuk waktu malam. (mereka juga tidak shalat tarwih bersama kaum Muslimin, karena menganggapnya sebagai bid’ah).

Orang-orang Syi’ah juga getol mendakwahi orang-orang tua yang memiliki anak putri, dengan harapan anak putrinya juga ikut menganut Syi’ah sehingga dengan leluasa dia bisa melakukan zina mut’ah dengan wanita tersebut baik dengan sepengetahuan ayahnya ataupun tidak. Pada hakikatnya ketika ada seorang yang ayah yang menerima agama Syi’ah, maka para pengikut Syi’ah yang lain otomatis telah mendapatkan anak gadisnya untuk dimut’ah. Tentunya setelah mereka berhasil meyakinkan bolehnya mut’ah. Semua kemudahan, kelebihan, dan kesenangan terhadap syahwat ini ada dalam diri para pemuda, sehingga dengan mudah para pengikut Syi’ah menjerat mereka bergabung dengan agama Syi’ah.

Menurut sebuah penelitian pada tahun 2019, Islam memiliki 2,2 miliar penganut, yang membentuk sekitar 18% populasi dunia. Sebagian besar Muslim adalah salah satu dari dua jenis: Sunni (80-90%, sekitar 1,8 miliar orang) atau Syiah (10-20%, sekitar 170-340 juta orang).

Memanasnya konflik Saudi dan Iran memicu kekhawatiran perang sektarian antara Suni dan Syiah. Kekhawatiran itu muncul mengingat kedua negara merupakan pemain penting di kawasan. Saudi sebagai salah satu negara utama Suni, sebaliknya Iran adalah poros utama Syiah.
Waspada Syiah
Iran merupakan negara dengan mayoritas penduduk berpaham Syiah. Jumlahnya mencapai 66 sampai 70 juta jiwa pada 2009. Angka itu saat ini bisa jadi lebih besar.  Jumlah penganut Syiah di  Iran mencapai 90 hingga 95 persen dari total penduduk. Angka ini sekitar 37 sampai 40 persen populasi Syiah di dunia. Iran menjadi poros utama negara Syiah. 

Irak merupakan negara dengan pengikut Syiah terbesar kedua di Timur Tengah. Jumlahnya mencapai 19-22 juta jiwa. Angka itu sekitar 65 sampai 70 persen dari total penduduk atau 11 sampai 12 persen  dari total pengikut Syiah di dunia. Dalam konflik Irak, pemerintah Baghdad juga meminta bantuan ke Teheran untuk menangani pemberontak ISIS.

pengikut Syiah di Yaman mencapai 8 sampai 10 juta atau ketiga terbesar di Timur Tengah. Angka ini sekitar 35 sampai 40 persen dari total penduduk. Yaman kini menjadi pertaruhan antara kelompok Syiah Houthi yang didukung Iran dan pemerintah Presiden Abd Rabbu Mansour Hadi yang dibantu Saudi.  

Meskipun menjadi poros utama Suni, jumlah pengikut Syiah di Saudi mencapai 2 sampai 4 juta jiwa.  Angka ini menurut penelitian Pew Research sekitar 10 sampai 11 persen dari total penduduk

Syiah berpendapat bahwa Ali Bin Abi Thalib, yaitu sepupu dan menantu Muhammad dan kepala keluarga Ahlul Bait adalah penerus kekhalifaan setelah Nabi Muhammad, yang berbeda dengan khalifah lainnya yang diakui oleh Sunni.

Penganut Syiah biasa dipanggil Syiah Ali, Syiah; Syiya'an (Ø´ِÙŠَعًا) (jamak); Syi'i (شيعي) atau Syi'ite (tunggal)

Jumlah penganut Syiah di Indonesia Ketua Dewan Syura Ikatan Jamaah Ahlul Bait Indonesia (IJABI) Jalaluddin Rakhmat, pernah mengatakan kisaran jumlah penganut Syiah di Indonesia , “Perkiraan tertinggi, 5 juta orang. Tapi, menurut saya, sekitar 2,5 jiwa,” kata Kang Jalal, sapaan Jalaluddin Rakhmat. Pemeluk Syiah, kata Kang Jalal melanjutkan, sebagian besar ada di Bandung, Makassar, dan Jakarta. Selain itu, ada juga kelompok Syiah di Tegal, Jepara, Pekalongan, dan Semarang; Garut; Bondowoso, Pasuruan, dan Madura.

Pengikut Syi’ah jarang shalat jama’ah karena mereka tidak mengakui shalat lima waktu, tapi yang mereka yakini hanya tiga waktu saja.

Pada bulan Ramadhan penganut Syi’ah tidak langsung berbuka puasa setelah Adzan maghrib; dalam hal ini Syi’ah berkeyakinan seperti Yahudi yaitu berbuka puasa jika bintang-bintang sudah nampak di langit, dengan kata lain mereka berbuka bila benar-benar sudah masuk waktu malam. (mereka juga tidak shalat tarwih bersama kaum Muslimin, karena menganggapnya sebagai bid’ah).

Orang-orang Syi’ah juga getol mendakwahi orang-orang tua yang memiliki anak putri, dengan harapan anak putrinya juga ikut menganut Syi’ah sehingga dengan leluasa dia bisa melakukan zina mut’ah dengan wanita tersebut baik dengan sepengetahuan ayahnya ataupun tidak. Pada hakikatnya ketika ada seorang yang ayah yang menerima agama Syi’ah, maka para pengikut Syi’ah yang lain otomatis telah mendapatkan anak gadisnya untuk dimut’ah. Tentunya setelah mereka berhasil meyakinkan bolehnya mut’ah. Semua kemudahan, kelebihan, dan kesenangan terhadap syahwat ini ada dalam diri para pemuda, sehingga dengan mudah para pengikut Syi’ah menjerat mereka bergabung dengan agama Syi’ah.
Menurut sebuah penelitian pada tahun 2019, Islam memiliki 2,2 miliar penganut, yang membentuk sekitar 18% populasi dunia. Sebagian besar Muslim adalah salah satu dari dua jenis: Sunni (80-90%, sekitar 1,8 miliar orang) atau Syiah (10-20%, sekitar 170-340 juta orang).

Memanasnya konflik Saudi dan Iran memicu kekhawatiran perang sektarian antara Suni dan Syiah. Kekhawatiran itu muncul mengingat kedua negara merupakan pemain penting di kawasan. Saudi sebagai salah satu negara utama Suni, sebaliknya Iran adalah poros utama Syiah.

Iran merupakan negara dengan mayoritas penduduk berpaham Syiah. Jumlahnya mencapai 66 sampai 70 juta jiwa pada 2009. Angka itu saat ini bisa jadi lebih besar.  Jumlah penganut Syiah di  Iran mencapai 90 hingga 95 persen dari total penduduk. Angka ini sekitar 37 sampai 40 persen populasi Syiah di dunia. Iran menjadi poros utama negara Syiah. 

Irak merupakan negara dengan pengikut Syiah terbesar kedua di Timur Tengah. Jumlahnya mencapai 19-22 juta jiwa. Angka itu sekitar 65 sampai 70 persen dari total penduduk atau 11 sampai 12 persen  dari total pengikut Syiah di dunia. Dalam konflik Irak, pemerintah Baghdad juga meminta bantuan ke Teheran untuk menangani pemberontak ISIS.

pengikut Syiah di Yaman mencapai 8 sampai 10 juta atau ketiga terbesar di Timur Tengah. Angka ini sekitar 35 sampai 40 persen dari total penduduk. Yaman kini menjadi pertaruhan antara kelompok Syiah Houthi yang didukung Iran dan pemerintah Presiden Abd Rabbu Mansour Hadi yang dibantu Saudi.  

Meskipun menjadi poros utama Suni, jumlah pengikut Syiah di Arab Saudi mencapai 2 sampai 4 juta jiwa.  Angka ini menurut penelitian Pew Research sekitar 10 sampai 11 persen dari total penduduk

Tidak ada orang di muka bumi yang tidak mengetahui bahwa dunia hari ini dikendalikan oleh dua kekuatan besar yaitu kekuatan Timur dan kekuatan Barat. 

Tidak terkecuali konflik abadi yang dilakoni oleh Sunni dengan Syiah, yang senantiasa dengan sukarela mengundang masuk dua kekuatan adidaya tersebut untuk terlibat.

Apakah al-Quran syiah itu berbeda dengan al-Quran kita?
Ada 3 keyakinan mendasar syiah tentang kitab suci al Quran:

1. Mereka meyakini bahwa al-Quran yang dipegang kaum muslimin telah disimpangkan oleh para sahabat, sehingga tidak semua ayat al-Quran masih otentik. Beberapa ayat telah diubah dan sebagian besar dibuang para sahabat. karena itu, merekamengakui sebagian al-Quran yang dipegang kaum muslimin. [Ushul al-Kafi, al-Kulaini, 1/241]

2. Syiah memiliki al-Quran versi lain, yang tidak ada dalam al-Quran yang beredar di tengah kaum muslimin, jumlah ayatnya 17.000. Ada dua keterangan yang mereka sampaikan, (1) al-Quran itu langsung diturunkan kepada Fatimah, (2) al-Quran itu diturunkan melalui Nabi Muhammad shallallahu ‘alaihi wa sallam, kemudian beliau berikan hanya ke Fatimah. [Ushulul Kaafi, Al Kulaini, 2/634, dan keterangan Yasir Habib, musuh sahabat].

3. Jibril itu salah sasaran. Seharusnya seharusnya disampaikan kepada Ali bin Abi Thalib, namun disampaikan kepada Muhammad shallallahu ‘alaihi wa sallam. Sehingga al-Quran ini tidak otentik, karena tidak melalui jalur Ali radhiyallahu ‘anhu. Hanya saja, keyakinan ini hanya dimiliki sekelompok syiah yang ghuluw. (Anisul Wahid, 2/310, Tahqiq: ar-Raja’i).
Arab Saudi Dubai Irak Iran Islam Lebanon Mazhab Syiah Waspada Syiah

Dapatkan Tips Menarik Setiap Harinya!

  • Dapatkan tips dan trik yang belum pernah kamu tau sebelumnya
  • Jadilah orang pertama yang mengetahui hal-hal baru di dunia teknologi
  • Dapatkan Ebook Gratis: Cara Dapat 200 Juta / bulan dari AdSense

Belum ada Komentar untuk "Waspada Syiah"

Posting Komentar

Catatan Untuk Para Jejaker
  • Mohon Tinggalkan jejak sesuai dengan judul artikel.
  • Tidak diperbolehkan untuk mempromosikan barang atau berjualan.
  • Dilarang mencantumkan link aktif di komentar.
  • Komentar dengan link aktif akan otomatis dihapus
  • *Berkomentarlah dengan baik, Kepribadian Anda tercemin saat berkomentar.

Iklan Atas Artikel

Iklan Tengah Artikel 1

Iklan Tengah Artikel 2

Iklan Bawah Artikel