Ekuador Mayat Dan Peti Mati Bergeletakan Di Jalan | Yostanabe
Yostanabe - Mayat dan Peti Mati Bergeletakan Di Ekuador, Pengusaha peti jenazah setempat, Santiago Olivares, kesulitan memproduksi peti karena aturan jam malam selama 15 jam ,Peti mati termurah di kota Guayaquil dijual seharga US$ 400. Kehadiran peti mati dari kardus diharapkan membantu warga miskin yang mengisi 17% penduduk kota ini ,Hingga April 2020, ada 1.937
Jam malam itu membuatnya kesulitan mendapatkan bahan baku seperti kayu dan logam. Begitulah yang terjadi di Ekuador. Mayat hingga peti jenazah bergeletakan di jalanan saat pandemi Corona (Covid -19) ,jumlah kasus pasien positif Virus Corona COVID-19 sudah mencapai 3.747, 100 di antaranya sembuh. Sementara 191 pasien meninggal. Kabarnya sebagian besar kasus terjadi di Guayaquil dan Provinsi Guayas serta sekitarnya.
"Kami mengakui kesalahan dan meminta maaf kepada mereka yang harus menunggu berhari-hari agar orang-orang terkasih mereka (yang meninggal) dibawa," kata Juru bicara pemerintah pemerintah, Jorge Wated.
tak ada pula yang bersedia menguburkan. Akhirnya mayat-mayat sekadar ditaruh di pinggir jalan di Guayaquil City - Ekuador , terjerang matahari, bau busuknya tercium ke mana-mana. Rumah sakit kewalahan menampung pasien maupun jenazah, Dilansir BBC Internasional sejumlah gelandangan meninggal di jalan-jalan
Dapatkan Tips Menarik Setiap Harinya!
- Dapatkan tips dan trik yang belum pernah kamu tau sebelumnya
- Jadilah orang pertama yang mengetahui hal-hal baru di dunia teknologi
- Dapatkan Ebook Gratis: Cara Dapat 200 Juta / bulan dari AdSense
Belum ada Komentar untuk "Mayat Dan Peti Mati Bergeletakan Di Ekuador"
Posting Komentar
Catatan Untuk Para Jejaker