Fenomena Panic Buying

Aksi Borong Sembako Atau Panic Buying | Yostanabe

Yostanabe Panic Buying - Fenomena Panik warga yang Melakukan Aksi Panic Buying Pembatasan Belanja Dicabut, Panic Buying Malah Datang Lagi , di tengah gegernya penyebaran virus corona (COVID-19). pencabutan aturan pembatasan belanja didasari oleh aktivitas belanja masyarakat yang sudah kembali normal.

• Warga serbu Supermarket | Yostanabe

Pembatasan itu hanya berlaku 3 hari, yakni 14-17 Maret 2020 Faktanya, aksi panic buying terjadi lagi di sejumlah wilayah.

Menurut keterangan salah satu pengunjung toko swalayan.

"Di Alfamidi depan SPBU Rawalumbu, habis sembakonya. Gula, mi instan, beras, dan telur habis,"

Stop Panic Buying

Mari Bersama Stop Panic Buying ,Aksi borong memang bukan terjadi di beberapa sejumlah pusat perbelanjaan sejak ketakutan atas COVID-19 merebak di masyarakat. Di Super Market warga ramai-ramai memenuhi troli dengan bahan makanan pokok.

• Satu Keluarga meninggal karena makan ikan buntal | Yostanabe

Penimbunan barang yang dilakukan oleh konsumen atau masyarakat ketika ada situasi tertentu yang dipandang gawat atau darurat kerap dikenal dengan istilah panic buying , hal ini justru berdampak buruk situasi secara global.

Note;

Masih ingat kelangkaan Masker Disebabkan karena Orang-orang yang memanfaatkan Situasi tertentu

Video Pilihan

(eropa negri dongeng)

Hal serupa juga dinyatakan pembeli Lainnya

"Kemarin padat. Kalau dibilang belanja bulanan tanggal segini, tapi padatnya nggak wajar. Saya cari gula habis di mana-mana" ujar pengunjung

• Beberapa masjid- tiadakan Sholat Jumat | Yostanabe

Bagaimana dengan Kebijakan Lockdown untuk Atasi Penyebaran Virus Corona Seperti yang Dilakukan Beberapa negara Lainnya ,Yang paling terdampak dari kebijakan lockdown adalah orang-orang miskin, para pekerja upah harian, buruh pabrik dan pekerja layanan umum